“Surat Cinta” Guru ke Orangtua Murid
28 November 2021
Ni Komang Sutarmi tak kuasa menahan rasa haru ketika membacakan sepucuk surat. Raut mukanya sedih. Suaranya lirih tak mampu lagi melanjutkan kata-kata. Sesekali, wanita 36 tahun ini menghapus air matanya yang mulai berderai. Tangispun tak mampu lagi dibendungnya. #SahabatLuarBiasa tentu bertanya, surat apakah itu?
Ya, “surat cinta” yang dibaca bu Komang adalah salah satu aktifitas yang tergambar dari Workshop Guru dan Orangtua Program Guru Sahabat Keluarga yang dihelat di SLB Negeri 2 Denpasar, Rabu (24/11) lalu.
Eka Fatmasari sebagai Guru yang mengajar Dewi mengungkapkan perasaan terdalamnya dalam surat itu. Tak lain adalah untuk memotivasi dan mengguatkan Ni Komang Sutarmi agar tetap selalu bisa dan terus membimbing putrinya, Ni Kadek Oktaviani Dewi.
“Sebagai guru, tentu saya ingin Dewi bisa menjadi pribadi yang menyenangkan dan bisa berada di tengah-tengah masyarakat. Saya tidak bisa jika tanpa dukungan bu Sutarmi, ujar Eka Fatmasari selaku peserta Workshop yang juga Guru dari Dewi.
Eka sudah mengajar Dewi selama 1 semester. Dewi merupakan siswa kelas 2 C Tuna Grahita di SLB Negeri 2 Denpasar dengan hambatan disabilitas intelektual.
“Saya berharap, pada akhirnya bu Komang Sutarmi bisa berkata dengan bangga:
Itu loh anak saya, kepada orang-orang,” ungkap Eka.
Aktivitas menulis surat bagi orangtua dan guru merupakan bentuk ungkapan apa yang dirasakan. Guru dan orang tua berbagi rasa terima kasih dan harapan satu sama lain.
“Kita menginginkan adanya jalinan komunikasi yang baik antara guru dan orangtua. Lewat surat ini, tentu guru dan orangtua akan memberi harapan masing-masing. Saling support dan memiliki harapan bagi anak dan siswanya,” ujar Fasilitator program Guru Sahabat Keluarga, Dede Supriyanto
Workshop Guru dan Orangtua diikuti oleh 20 guru dan 20 orangtua murid dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Kegiatan ini merupakan kerjasama antara PPPPTK TK dan PLB dan Pemerintah Australia melalui Alumni Grant Scheme yang diadministrasikan oleh Australia Awards in Indonesia.
Workshop digelar di dua tempat. Pertama di SLB Negeri 2 Denpasar pada Rabu (24/11) dan di SLB Negeri 1 Badung pada Kamis (25/11). Selain menulis surat cinta yang mengharu biru, guru dan orangtua murid juga mengikuti berbagai aktivitas yang seru dan menyenangkan. Mereka saling bekerjasama dan juga semakin terjalin hubungan komunikasi yang lebih baik. (adhi arsandi)
Dokumentasi Kegiatan
[ngg src=”galleries” ids=”8″ display=”basic_slideshow”]
Video Kegiatan
Artikel Lainnya
Yuk Ramaikan Hari Guru Nasional dengan Twibbon Semarak Karya BBGP Jabar
Halo Sahabat BBGP Jawa Barat Salam sehat dan salam sejahtera. Mari kita meriahkan kegiatan Semarak Karya Transformasi Pendidikan Berbasis Komunitas
Pojok Belajar SDN Cipanengah Kota Sukabumi: Litnum Bukan Sekadar Menghitung dan Membaca
Bandung — Rombongan SDN Cipanengah Kota Sukabumi berkunjung ke BBGP Jabar dalam rangka Pojok Belajar. Bertempat di Bale Atikan BBGP
Mengembangkan Kemandirian Anak berkebutuhan khusus Dalam Belajar (Bagian 3 – Habis)
Dalam mendidik anak dengan berkebutuhan khusus, guru perlu memperhatikan bagaimana mengembangkan kemandirian anak dalam belajar dan memperoleh pengalaman baru. Berikut