“Hati-Hati Generasi Menunduk”

22 October 2019

Lembang, Pembukaan Diklat Pembekalan Guru Inti Tahap Kedua untuk wilayah Jawa Barat dilaksanakan pada Jum’at malam (18/10) di Hotel Pesona Bambu, Lembang. Kegiatan dibuka oleh Kepala PPPPTK TK dan PLB, Bapak Drs. Abu Khaer, M.Pd. Peserta berasal dari kabupaten kota di wilayah Jawa Barat yang sudah melakukan PKS (Perjanjian Kerja Sama) penerima dana Bantuan Pemerintah tahap kedua untuk pelaksanaan PKP (Peningkatan Kompetensi Pembelajaran) Guru di wilayahnya masing-masing.

“Kepada Bapak dan Ibu Guru, dimohon untuk hati-hati terhadap generasi menunduk,” himbau Bapak Abu Khaer, pada pembukaan kegiatan. Apa yang dimaksud generasi menunduk? Bapak Kapus memutarkan satu video pendek yang menjelaskan apa yang dimaksud dengan generasi menunduk. Dalam video, ditampilkan seorang siswa yang sibuk menatap gawainyanya, selama perjalanan, di dalam kelas, bahkan sepanjang waktu. Siswa tersebut abai terhadap teman-temannya, abai terhadap lingkungan, dan abai terhadap dirinya sendiri. Dia terus menunduk memperhatikan gawainya. Sibuk “berdzikir jari” di atas layar gawainya. Bahkan tidak mempedulikan keselamatan dirinya, apalagi orang lain. Ketika dia mengangkat kepalanya, ternyata dia sudah kehilangan dunia di sekitarnya. Semua hilang, dan hanya dia yang tertinggal.

“Untuk itulah Bapak/Ibu Guru, harus peduli teknologi. Saya yakin Bapak Ibu sudah memiliki gawai yang canggih. Maka, manfaatkanlah gawai tersebut untuk menambah pengetahuan, meningkatkan kompetensi,” papar Pak Kapus. Beliau juga mengajak peserta untuk mengunduh dan mengakses aplikasi TV-edukasi, radio edukasi, dan rumah belajar. Semua aplikasi tersebut bisa diakses secara gratis oleh siapapun, dan merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Guru memiliki andil sangat besar untuk mencegah generasi menunduk di lingkungannya. Jauhkan anak-anak dari akses gawai untuk hal-hal yang tidak perlu. Ajak mereka untuk mengakses hal-hal bermanfaat. Berdayakan teknologi sesuai pemanfaatannya,” anjur Pak Kapus.

Dalam kegiatan pembukaan tersebut, Bapak Abu Khaer juga memperkenalkan beberapa produk karya anak-anak spesial, anak-anak berkemampuan khusus (sebutan beliau pada anak-anak berkebutuhan khusus:red). Beliau memperkenalkan batik ciprat, yang dikenakan panitia sebagai hasil karya anak-anak SLBN Semarang. Selain itu, beliau juga memperkenalkan dan membagi gratis satu buah kaos bergambar B.J. Habibi karya siswa SLB Kemala Bhayangkari 2 Gresik.

Bersamaan dengan Diklat Pembekalan Guru Inti wilayah Jawa Barat, juga dilaksanakan Diklat Pembekalan Guru Inti di Surabaya, Bali, dan Makasar.Kegiatan Pembekalan Guru Inti ini merupakan tindak lanjut dari Kegiatan Rapat Koordinasi Data PKP di Jakarta pada tanggal 14-16 Oktober 2019 yang mengundang 135 Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Peserta yang menindaklanjuti rakor tersebut sampai dengan penandatanganan PKS adalah 89 Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten. Tindak lanjut dari penandatanganan PKS tersebut, PPPPTK TK dan PLB segera melaksanakan Diklat Pembekalan Guru Inti jenjang SD dan TK di lima wilayah. Jumlah guru inti yang diundang seluruhnya mencapai 560 peserta dengan sebaran; Jawa Barat jenjang SD 6 kelas, Bali jenjang SD 2 kelas, Surabaya jenjang TK 4 kelas, dan Makasar jenjang TK 2 kelas. Harapannya, para guru inti yang lulus Diklat Pembekalan ini akan bisa mendesiminasikan ilmunya kepada para guru sasaran di wilayahnya masing-masing. ***JMN

Makna di Balik Motto PPPPTK TK dan PLB

Ada yang menarik dari moto PPPPTK TK dan PLB. “Mengabdi tiada henti, melayani dengan hati”. Demikian kalimatnya. Sepintas seperti biasa-biasa

Booster Ilmu dan Keseruan Fiesta TKPLB 2021

Tepuk tangan dan riuh sorak sorai memenuhi ballroom Hotel Graha Bumi Surabaya pada 10 November 2021. #SahabatLuarBiasa, para guru peserta

Pemerintah Berikan Solusi Persoalan Guru Honorer, Mendikbud Imbau Guru Tetap Fokus Mengajar

Jakarta, Kemendikbud — Pemerintah terus memberikan perhatian terhadap masa depan guru, khususnya dalam memberikan solusi terhadap persoalan guru honorer. Para

Lapor Beri Kami Penilaian WhatsApp