Pelatihan Trauma Healing bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah di provinsi NTB

Proses pemulihan (recovery) di NTB setelah satu bulan lebih dilanda gempa bumi dahsyat terus dilakukan baik infrastuktur maupun pembangunan manusianya. Upaya ini terus dilakukan oleh berbagai instansi baik pemerintah maupun swasta.

P4TK TK PLB terus berkomitmen untuk berperan aktif dalam membantu korban bencana alam yang terjadi di wilayah Indonesia yang kali ini terjadi di beberapa kabupaten & kota di provinsi NTB. Setelah sebelumnya tim dari P4TK TK PLB meninjau langsung ke lokasi bencana dan memberikan bantuan kepada warga NTB yang dilakukan pada bulan Agustus. Kali ini beberapa widyaiswara P4TK TK PLB terlibat dalam progam Bimbingan Teknis narasumber pemulihan trauma (Trauma Healing) yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbud.

8 orang Widyaiswara PPPPTKTK PLB yang terdiri dari Ibu Lela Helawati, Ibu Lina Kurniati, Bapak Agus Irawan Sensus, Bapak Haryana, Ibu Ana Lisdiana, Ibu Umi Mardiyati, Bapak Suhendri, dan Bapak Dede Supriyanto bergabung bersama dengan 13 Widyaiswara dari PPPPTK TK Penjas & BK ke dalam tim nasional pelatih  Bimtek narasumber pemulihan trauma (trauma healing) Pasca Bencana.

Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membantu para korban bencana gempa bumi di provinsi NTB dalam mengatasi trauma atas bencana yang mereka alami. Di samping itu, pelatihan ini menargetkan 360 orang Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah untuk menjadi pelatih dalam kegiatan pemulihan trauma di satuan pendidikan dan sekolah lain yang berada di wilayah terdekat. Kegiatan ini dilaksanakan ke dalam tiga tahap yang dimulai dari tanggal 2 sampai tanggal 11 yang dilakukan secara parallel bertempat di hotel Lombok Astoria, Mataram.

Secara umum, tidak mudah untuk mengundang peserta yang pada saat kegiatan dilakukan hampir 70% masih tinggal di tenda pengungsian. Mereka masih takut untuk tinggal di dalam rumah apalagi di hotel. Sehingga banyak peserta yang memiliih untuk kembali ke lokasi pengungsian setiap harinya setelah jam pelatihan selesai.

Pelatihan trauma healing ini menggunakan pendekatan konseling traumatis dengan strategi konseling kelompok dan teknik play therapy.  Selain itu peserta juga mendapatkan materi tentang penyiapan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).

Dengan berpartisipasi dalam kegiatan ini, PPPPTK TK PLB terus menunjukkan komitmennya  untuk beperan aktif dalam mengatasi masalah bangsa khususnya bencana alam sesuai dengan potensi SDM yang dimiliki.

(Dede Supriyanto)