Training of Trainer (TOT) Peran Pengawas Sekolah dalam Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar pada Satuan Pendidikan bagi Widyaiswara dan PTP BBGP Provinsi Jawa Barat

Bandung (2/2) BBGP Jabar usai selenggarakan kegiatan Training of Trainer (TOT) Peran Pengawas Sekolah dalam Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar pada Satuan Pendidikan bagi Widyaiswara (WI) dan Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP) BBGP Provinsi Jawa Barat, selama 5 hari dimulai pada Senin (29/1) bertempat di kampus BBGP Jabar. Kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan fasilitator pada kegiatan pelatihan peran pengawas sekolah dalam implementasi kebijakan merdeka belajar pada satuan pendidikan.

Diawali dengan pembukaan pada (29/1) Kepala BBGP Jabar, M. Hartono, S.H., M.Ed. beliau menyampaikan, “Disahkannya Perdirjen GTK Nomor 4831/B/HK.03.01/2023 tentang Peran Pengawas dalam Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar pada Satuan Pendidikan menandai babak baru bagi transformasi Pengawas Sekolah. Perlu adanya sosialisasi untuk sampai ke seluruh Pengawas Sekolah. BBGP Jabar sebagai UPT harus memberi pemahaman secara efektif dengan prinsip getok tular fokus kepada pengawas. Bapak/ibu WI dan PTP BBGP Jabar akan mendapat materi dari para narasumber yang akan memberikan praktik baik dan materi yang diperlulan untuk mendampingi pengawas di satuan pendididkan daerah. Pengawas sekolah diharapkan dapat lebih berkontribusi aktif dalam membersamai kepala sekolah meningkatkan komitmen perubahannya, dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran yang memerdekakan.”

Narasumber kegiatan ini adalah widyaiswara dan analis kebijakan dari BBGP Provinsi Jawa Barat, Tim Narsum Bimtek Fasilitator Peran Pengawas Sekolah dalam Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar dari Dit. KSPSTK, dan juga dari unsur pengawas sekolah. Hasil yang diharapkan usai kegiatan yang diperuntukan bagi 105 peserta WI dan PTP ini adalah dihasilkannya fasilitator yang memiliki pengetahuan dan keterampilan mengenai transformasi pengawas sekolah dalam implementasi merdeka belajar; coaching, mentoring, umpan balik yang menggerakkan untuk pendampingan yang berkualitas; kemampuan pengawas sekolah dalam melakukan 4 (empat) tahap siklus Pendampingan; serta kemampuan untuk menjalankan tugas sebagai fasilitator pada pelatihan peran pengawas sekolah.*Spt